INOVASIBLOGG-.* Ya Allah ambillah kesombonganku dariku. Allah berkata, “Tidak. Bukan Aku yang mengambil, tapi kau yang harus menyerahkannya.”
* Ya Allah sempurnakanlah kekurangan anakku yang cacat. Allah
berkata, “Tidak. Jiwanya telah sempurna, tubuhnya hanyalah sementara.” * Ya Allah beri aku kesabaran. Allah berkata, “Tidak. Kesabaran didapat dari ketabahan dalam menghadapi cobaan; tidak diberikan, kau harus meraihnya sendiri.”
* Ya Allah beri aku kebahagiaan. Allah berkata, “Tidak. Kuberi keberkahan, kebahagiaan tergantung kepadamu sendiri untuk menghargai keberkahan itu.”
* Ya Allah jauhkan aku dari kesusahan. Allah berkata, “Tidak. Penderitaan menjauhkanmu dari jerat duniawi dan mendekatkanmu pada Ku.”
* Ya Allah beri aku segala hal yang menjadikan hidup ini nikmat Allah berkata, “Tidak. Aku beri kau kehidupan supaya kau menikmati segala hal.”
* Ya Allah bantu aku MENCINTAI orang lain, sebesar cintaMu padaku Allah berkata…
“ Akhirnya kau mengerti ! ”
Kadang kala kita berpikir bahwa Allah tidak adil, kita telah susah
payah memanjatkan doa, meminta dan berusaha, pagi-siang-malam, tapi tak
ada hasilnya. Kita mengharapkan diberi pekerjaan, puluhan-bahkan ratusan
lamaran telah kita kirimkan tak ada jawaban sama sekali — orang lain
dengan mudahnya mendapatkan pekerjaan. Kita sudah bekerja keras dalam
pekerjaan mengharapkan jabatan, tapi justru orang lain yang
mendapatkannya – tanpa susah payah.(KLIK HERE)
Kita mengharapkan diberi pasangan hidup yang baik dan sesuai,
berakhir dengan penolakkan dan kegagalan, orang lain dengan mudah
berganti pasangan. Kita menginginkan harta yang berkecukupan, namun
kebutuhanlah yang terus meningkat.
Coba kita bayangkan diri kita seperti anak kecil yang sedang demam
dan pilek, lalu kita melihat tukang es. Kita yang sedang panas badannya
merasa haus dan merasa dengan minum es dapat mengobati rasa demam
(maklum anak kecil). Lalu kita meminta pada orang tua kita (seperti kita
berdoa memohon pada Allah) dan merengek agar dibelikan es. Orangtua
kita tentu lebih tahu kalau es dapat memperparah penyakit kita. Tentu
dengan segala dalih kita tidak dibelikan es. Orangtua kita tentu ingin
kita sembuh dulu baru boleh minum es yang lezat itu.
Begitu pula dengan Allah, segala yang kita minta Allah tahu apa yang
paling baik bagi kita. Mungkin tidak sekarang, atau tidak di dunia ini
Allah mengabulkannya. Karena Allah tahu yang terbaik yang kita tidak
tahu.
Kita sembuhkan dulu diri kita sendiri dari “pilek” dan “demam”…. dan terus berdoa.
Semoga Bermanfaat……
No comments:
Post a Comment