Friday, June 22, 2012

Mau Kaya? Boros Sedekah Saja …


Boros Sedekah Pangkal Kaya (KLIK HERE)
“Kalau kita sedekah senyum, maka dapatnya ya hanya senyum. Kalau kita sedekah uang ya dapatnya uang juga…”, begitu kalimat khas Purdi Chandra di acara #pestawirausaha 2010 Balai Kartini dalam rangka Milad IV TDA.
“Jadi mari kita boros sedekah, karena hemat sedekah pangkal miskin dan boros sedekah pangkal kaya”
Audience benar-benar dibuat tergelak-gelak dengan tingkah polah ataupun celetukan ringan khas Purdi. Tidak terlihat kesan sombong dari Purdi, meskipun yang disampaikannya bisa ditafsirkan sebagai suatu kesombongan.
KLIK HERE
Audience sudah percaya bahwa apa yang disampaikan adalah sebuah contoh nyata dari seorang yang kaya raya, kaya hati dan semua itu berawal dari suatu perbuatan yang langka, “boros sedekah!”.
Sosok Purdi memang sosok kontroversial, setali tiga uang dengan sosok Om Bob Sadino yang juga cukup kontroversial kalau sudah bicara masalah bisnis.
Ini memang tipikal sosok yang jangan hanya didengar apa yang diucapkannya tapi harus pandai mencari hikmah dari setiap kata yang keluar dari mulutnya.
“Tuhan berjanji untuk mengabulkan semua doa kita, artinya kalau Tuhan berjanji maka Tuhan telah berhutang pada kita. Gak mungkin kan Tuhan kok punya hutang pada kita? Jadi pasti akan segera dibayar oleh Tuhan apa yang dijanjikannya!”
Purdi memaparkan juga kiat-kiat bisnisnya. Ada 9 (sembilan) kiat yang disampaikannya. Dari nomor satu sampai nomor sembilan, kiatnya hanya satu kata “ACTION“.
Tanpa action, maka semua cita-cita, semua ide, semua mimpi hanya akan menjadi sebagai sesuatu yang hanya ada dalam pikiran kita dan tidak akan pernah terwujud, karena Tuhan memang hanya akan mewujudkan apa yang menjadi persangkaan kita kalau kita jemput persangkaan itu.
KLIK HERE
Secara berseloroh, Purdi selalu bilang bahwa orang pandai (clever) susah menjadi pengusaha, karena semua harus direncanakan secara detil, harus jelas BEP-nya (break event point) dan akhirnya tidak juga melakukan action karena hitungannya belum juga masuk.
“Kenapa harus mikir kapan uang kita kembali? Kenapa tidak berpikir bahwa uang itu tidak akan pernah kembali?”
“Belum juga memulai usaha kok sudah mikir uang kembali, bagaimana ini?”
“Bisnis adalah action, sudah saatnya action dulu yang dikedepankan baru kemudian dipikirkan bagaimana caranya agar bisnis menjadi berkembang”
Tentu bagi penganut pemikiran model otak kiri yang punya ciri terstuktur, urut, detil dan logis, maka ajakan Purdi ini seperti suatu ajakan yang tidak masuk akal. Lebih kepada tindakan yang gila !
Bagaimana suatu bisnis dibuat tanpa perencanaan? Lalu apa target yang akan dicapai kalau juga tidak punya target yang harus dicapai?
Purdi memang mengajak semua audience untuk memakai otak kanannya dalam menjalankan bisnis. Otak kanan memang menangani masalah kreatifitas, khayalan, bentuk atau ruang, emosi, musik maupun warna. Apa yang masukke otak kanan, biasanya akan lebih lama tersimpan dibanding yang masuk ke otak kiri (long term memory). Cara kerja otak kanan yang tidak terstruktur, suka meloncat-loncat dan tidak detil membuat suatu hal bisa dipikirkan dengan nyaman. Hidup menjadi indah saat kita memakai otak kanan.
Bisa kita bayangkan kalau kita menonton film kartun dengan memakai otak kiri?
“Mana mungkin orang jatuh dari langit, digilas mobil dan badannya menjadi gepeng bak selembar kertas kok masih hidup?”, begitulah cara pikir memakai otak kiri dan tontonan film kartun akan menjadikannya pusing karena semuanya tidak masuk akal. Akan berbeda kalau kita memakai otak kanan, maka tontonan film kartun akan menjadi suatu tontonan yang sangat menghibur.(KLIK HERE)

Bagaimana cara kita berlatih otak kanan agar berfungsi optimal?

Biasanya otak kanan ini dilatih dengan banyak melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan fungsi otak kanan, misalnya bernyanyi, main musik, membuat kerajinan tangan dll.
Purdi benar-benar menempatkan otak kanan sebagai otak favorit untuk menjalankan bisnisnya. Sudah berapa ratus tempat kursus Primagama yang didirikannya, padahal semua itu hanya diawali dengan uang beberapa ratus ribu saja.

Ada nasehat yang umum dipakai sebagai pedoman dalam berbisnis.

“Kalau tidak punya modal, silahkan buka usaha dengan modal yang kecil-kecil saja
Kalau tidak berpendidikan tinggi, maka buatlah usaha yang tidak memerlukan pemikiran rumit”
Banyak contoh usaha yang kecil tetapi hasilnya bisa besar.
“Kuncinya, kita harus on bisnis jangan in bisnis”
KLIK HERE
Kalau kita in bisnis, maka semua usaha kita harus kita awasi agar bisa berjalan dengan baik. Saat kita sudah on bisnis, maka usaha kita sudah kita serahkan pada para manajer, sehingga kita tinggal mengelola manajerialnya saja.
Semua yang diceritakan Purdi memang suatu hal yang sering tidak masuk akal, tetapi Purdi menunjukkan bahwa apa yang dia ucapkan semua ada buktinya dan bisa diteorikan.
Banyak sekali contoh sedekah yang disampaikan dan apa manfaat dari sedekah itu.
“Daripada memberi sedekah sedikit tapi ikhlas lebih baik memberi sedekah banyak tapi tidak ikhlas”
Yups, begitulah ulasannya. Take action, …..!!!
Sumber referensi: tangandiatas.com dan ekoshp.com

No comments:

Post a Comment