INOVASIBLOGG-.Di
sebuah hutan, tinggallah seekor serigala pincang. Hewan itu hidup
bersama seekor harimau yang besar berbadan coklat keemasan. Luka yang di
derita serigala, terjadi ketika ia berusaha menolong harimau yang di
kejar pemburu. Sang serigala berusaha menyelamatkan kawannya. Namun
sayang, sebuah panah yang telah di bidik malah mengenai kaki
belakangnya. Kini, hewan bermata liar itu tak bisa berburu lagi bersama
harimau, dan tinggal di sebuah gua, jauh dari perkampungan penduduk.
Sang harimau pun tahu bagaimana membalas budi. Setiap selesai
berburu, di mulutnya selalu tersisa sepotong daging untuk dibawa pulang.
Walaupun sedikit, sang serigala selalu mendapat bagian daging hewan
buruan. Sang harimau paham, bahwa tanpa bantuan sang kawan, ia pasti
sudah mati terpanah si pemburu. Sebagai balasannya, sang serigala selalu
berusaha menjaga keluarga sang harimau dari gangguan hewan-hewan
lainnya. Lolongan serigala selalu tampak mengerikan bagi siapapun yang
mendengar. Walaupun sebenarnya ia tak bisa berjalan dan hanya duduk
teronggok di pojok gua.(KLIK HERE)
Rupanya, peristiwa itu telah sampai pula ke telinga seorang pertapa.
Sang pertapa, tergerak hatinya untuk datang, bersama beberapa orang
muridnya. Ia ingin memberikan pelajaran tentang berbagi dan
persahabatan, kepada anak didiknya. Ia juga ingin menguji keberanian
mereka, sebelum mereka dapat lulus dari semua pelajaran yang diberikan
olehnya. Pada awalnya banyak yang takut, namun setelah di tantang,
mereka semua mau untuk ikut.
Di pagi hari, berangkatlah mereka semua. Semuanya tampak beriringan,
dipandu sang pertapa yang berjalan di depan rombongan. Setelah seharian
berjalan, sampailah mereka di mulut gua, tempat sang harimau dan
serigala itu menetap. Kebetulan, sang harimau baru saja pulang dari
berburu, dan sedang memberikan sebongkah daging kepada serigala. Melihat
kejadian itu, sang pertapa bertanya bertanya kepada murid-muridnya,
“Pelajaran apa yang dapat kalian lihat dari sana..?”.
Seorang murid tampak angkat bicara, “Guru, aku melihat kekuasaan dan
kebaikan Tuhan. Tuhan pasti akan memenuhi kebutuhan setiap hamba-Nya.
Karena itu, lebih baik aku berdiam saja, karena toh Tuhan akan selalu
memberikan rezekinya kepada ku lewat berbagai cara.” Sang pertapa tampak
tersenyum. Sang murid melanjutkan ucapannya, “Lihatlah serigala itu.
Tanpa bersusah payah, dia bisa tetap hidup, dan mendapat makanan.”
Selesai bicara, murid itu kini memandang sang guru. Ia menanti jawaban
darinya. “Ya, kamu tidak salah. Kamu memang memperhatikan, tapi
sesungguhnya kamu buta. Walaupun mata lahirmu bisa melihat, tapi mata
batinmu lumpuh. Berhentilah berharap menjadi serigala, dan mulailah
berlaku seperti harimau.”
**
Adalah benar bahwa Tuhan ciptakan ikan kepada umat manusia. Adalah
benar pula, Tuhan menghamparkan gandum di tanah-tanah petani. Tapi
apakah Tuhan ciptakan ikan-ikan itu dalam kaleng-kaleng sardin? Atau,
adakah Dia berikan kepada kita gandum-gandum itu hadir dalam bentuk
seplastik roti manis? Saya percaya, ikan-ikan itu dihadirkan kepada kita
lewat peluh dan kerja keras dari nelayan. Saya juga pun percaya, bahwa
gandum-gandum terhidang di meja makan kita, lewat usaha dari para
petani, dan kepandaian mereka mengolah alat panggang roti.
Begitulah, acapkali memang dalam kehidupan kita, ada fragmen tentang
serigala yang lumpuh dan harimau yang ingin membalas budi. Memang tak
salah jika disana kita akan dapat menyaksikan kebesaran dan kasih sayang
dari Tuhan. Dari sana pula kita akan mendapatkan pelajaran tentang
persahabatan dan kerjasama. Namun, ada satu hal kecil yang patut diingat
disana, bahwa: berbagi, menolong, membantu sudah selayaknya menjadi
prioritas dalam kehidupan kita. Bukan karena hal itu adalah suatu
keterpaksaan, bukan pula karena di dorong rasa kasihan dan ingin
membalas budi.
Berbagi dan menolong, memang sepatutnya mengalir dalam darah kita.
Disana akan ditemukan nilai-nilai dan percikan cahaya Tuhan. Sebab
disana, akan terpantul bahwa kebesaran Tuhan hadir dalam tindak dan
perilaku yang kita lakukan. Di dalam berbagi akan bersemayan keluhuran
budi, keindahan hati dan keagungan kalbu. Teman, jika kita bisa memilih,
berhentilah berharap menjadi serigala lumpuh, dan mulailah meniru
teladan harimau.(MOTIVASI HIDUP UNTUK PERUBAHAN,,,KLIK HERE)
GOODLUCK
No comments:
Post a Comment