KLIK HERE |
Aku
tidak sengaja jatuh cinta. Aku tidak sengaja mencuri-curi pandang
ketika aku bersama kamu. Dan ketika kamu melihat ke arahku, aku tidak
sengaja membuang pandanganku sejauh-jauhnya, lebih jauh dari rekor
lempar lembing yang pernah tercipta, hanya untuk tetap menjaga kamu
tidak tahu aku sedang memandangmu.
Aku tidak sengaja merasa senang
berada dalam satu momen bersamamu. Aku tidak sengaja mengharapkan kamu
ada ketika kamu dan aku tidak dalam ruang dan waktu yang sama.
Celingukanku membuktikannya.
Aku tidak sengaja berharap semua
barang yang kupinjamkan padamu tidak kamu kembalikan sekaligus. Aku
tidak sengaja berharap kamu meminjam satu barang lagi dariku setiap kamu
mengembalikan barang lainnya. Semuanya tidak sengaja beralasan agar
kita tetap bertemu.
Aku tidak sengaja mengaktifkan phenylethylamine dari sistem limbik otakku saat dekat kamu. Dan itu memicu euphoria.
Aku tidak sengaja sangat suka suara tawamu terhadap leluconku. Ketika
kamu aku goda, aku tidak sengaja nyaman menerima cubitan manja kamu yang
mendarat di perutku. Aku tidak sengaja panik jika kehabisan bahasan
obrolan ketika aku berbincang dengan kamu. Rasanya dimensi waktu lari
terbirit-birit jika aku sedang bersama kamu, seolah kebersamaan aku dan
kamu begitu menakutkan bagi waktu.
Aku tidak sengaja menawarkan
baju hangatku ketika kamu kedinginan. Ah, aku tidak sengaja terus
membayangkan wangi parfummu yang tertinggal di baju hangatku. Terus
menerus, hingga pagi menjelang, handphone-ku adalah yang pertama ku-check. Aku tidak sengaja kecewa jika ada SMS namun bukan kamu pengirimnya. Aku tidak sengaja khawatir jika tidak tahu kabarmu.
Demi
Tuhan, aku tidak sengaja uring-uringan ketika kamu tidak ada di tempat
biasanya ketika aku cari. Aku tidak sengaja mencari tahu banyak hal
tentangmu.
Aku tidak sengaja jatuh cinta kepadamu. Aku tidak
sengaja benci membayangkan ini semua hanya pesan yang gagal aku decode
dengan baik. Pesan yang kamu kirimkan begitu rumit, atau alat
pen-decode-ku yang kalut tertutupi canggung, takut, rindu, cemas, harap,
dan kawan-kawannya?
Aku tidak sengaja menjadikanmu “karena” dalam setiap “mengapa” yang bermuara di benakku.
Maaf, aku tidak sengaja…
Kamu tidak harus sengaja untuk jatuh cinta.
*Dua teori yang pernah aku dengar: 1) Otak tidak bisa menerima kata ‘tidak’ 2) Tiada ketidaksengajaan di dunia ini.
–
No comments:
Post a Comment