Saturday, July 14, 2012

Kasih Seekor Kucing, Belang Namanya

INOVASIBLOGG-. Kasih sayang ibu sepanjang jaman, bahkan pada seekor kucing. Sewaktu saya masih aktif berdagang di toko saya yang kecil, saya berkenalan dengan seekor kucing betina yang berhidung seperti singa, belang warna tubuhnya. Perkenalan pertama kami dimulai dari keusilan saya mengomentari penampilan kucing belang tadi, “Waduh, ini nih kucing paling jelek yang pernah saya lihat selama ini.” Kucing belang itu menatap saya dengan tajam, sehingga terbit rasa bersalah dalam hati saya karena sudah mengkritiknya berdasarkan kodratnya. Kemudian dia pun berlenggang pergi dengan anggunnya.
Setiap hari si belang lewat di depan toko saya, tanpa terasa saya jadi terbiasa dengan kedatangannya, dan saya tetap memanggil dia si jelek, tapi tampaknya dia tidak terlalu mempedulikannya.
Suatu hari Belang membawa seekor anak kucing berwarna belang seperti dirinya, diletakkannya anak kucing tadi di depan toko kami dengan hati hati, lalu diajaknya bermain. Saya dan adik saya dengan senang melihatnya, tiba tiba si belang melenggang pergi dan meninggalkan anaknya disitu. Kaget kami melihatnya, nah lho mau diapakan anak kucing ini? Salah salah nanti bisa terinjak langganan yang lewat, akhirnya seharian kami sibuk mengawasinya.
Menjelang siang si belang datang kembali, kali ini dia menatap kami dan pandangan matanya seakan akan bertanya” kok anakku dicuekin, bukannya kamu suka sama dia?” Astaga! Samar samar saya ingat masa masa ketika belang perutnya tampak membuncit,  dan tampaknya anaknya banyak karena perutnya keliatan besar sekali. Walaupun bersusah payah menggendong perut kesana kesini, tapi si belang tetap terlihat ceria selalu. Sampai akhirnya dia melahirkan di dekat toko kami, ada petugas cleaning service yang berbaik hati menyediakan kardus dengan potongan kain perca sebagai alas baginya. Anaknya lucu lucu, 3 ekor belang seperti ibunya dan 1 ekor berwarna hitam.
Si belang sangat menyayangi anaknya, apabila ada orang mendekat, dengan segera ditegakkan tubuhnya, berusaha untuk melindungi anak anaknya, saya dan adik saya hanya melihat dari jauh saja, lalu berkata padanya,” jangan takut, kami tidak akan melukaimu, anakmu lucu sekali, kalau sudah besar boleh kami minta seekor?”
Si belang tampak ketakutan, lalu adik saya berkata lagi padanya,” jangan takut kami tidak akan mengambilnya sekarang, tapi kalau kamu setuju, baru akan kami pelihara nanti. Seekor saja, yang belang, yang jantan ya.” Sekali ini si belang tampaknya mengerti, dan segera dia bergelung menyusui anak anaknya.
Kembali ke si belang, setelah melihat ke kami, ia lalu melenggang pergi, kali ini dia pergi tidak jauh, hanya ke rumah makan Padang dekat toko kami. Dari rumah makan itu belang mendapat sepotong paha ayam, kemudian disuruhnya anaknya untuk makan lebih dahulu, setelah anaknya kenyang si belang menciumnya lalu kepalanya menyentuh kepala anaknya seakan bertanya” sungguh kamu sudah kenyang, nak?” Anaknya yang sudah kenyang lalu berlari lari dan berguling guling, si belang menatapnya dengan bangga, lalu melanjutkan menghabiskan sisa ayam tadi.
Setelah Belang selesai makan, saya berjongkok di depannya dan berkata padanya,” Belang, terima kasih karena kamu sudah mengabulkan permintaan kami, tapi mohon maaf saat ini saya belum bisa memelihara kucing.” Memang waktu itu karena kesibukan kami tidak mungkin untuk memelihara hewan. Belang tampak kecewa sekali, dan saya sedih karena telah mengecewakannya. Dengan gontai diajaknya anaknya pergi, kelak di kemudian hari anaknya masih sering main ke toko kami dan kami memanggilnya Gachan.
Kini Belang sudah diusir dari tempatnya, tapi kenangan akan dirinya dan kasih sayangnya pada anaknya tetap terbayang di dalam ingatan kami, dan sebelum dia dibuang dia sempat melahirkan sekali lagi. And guess what? Belang meninggalkan seekor anaknya yang belang dan jantan di atap gedung toko kami, keberadaanya terdengar oleh adik saya, yang kemudian memutuskan untuk membawa dan memeliharanya di rumah.  Belang tetap ada di hati kami semua dan namanya diabadikan pada anaknya yang hari ini sudah 2 tahun tinggal bersama kami.(KLIK HERE)




No comments:

Post a Comment